Rabu, 10 Desember 2008

Sebagaimana Musa.. akhirnya Kasih Karunia itu kepada Daud...



.. dalam bentuk sebuah permohonan,

Supaya dia diizinkan untuk membangun Tempat KediamanNYA, karena ketika Israel dibawah kepemimpinan Saul Tabut Perjanjian yang menjadi sentral dari Tabernakel kurang mendapatkan perhatian serius karena kedegilan hati Saul yang dipilih berdasarkan deskan Umat Israel saat itu

(Kutipan Kisah Rasul 7:46..."
Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah "Yakub")

Ada satu hal yang sempat mengusik pikiranku, bahwa biasanya wujud dari Kasih Karunia merupakan jawaban dari sebuah permohonan, bahwa lazimnya kita memohon lebih dahulu belas kasihan daripadaNya dan permohonan itu diperhitungkan sebagai bagian dari tindakan kita dihadapan Tuhan.


Tetapi apa yang terjadi dalam kehidupan Daud adalah sebaliknya, bahwa Kasih Karunia itu diberikan kepadanya dalam wujud dia mendapatkan kemurahan dari Tuhan untuk memanjatkan sebuah permohonan (Doa) bagi pembangunan tempat kediaman Tabut Allah yang saat itu harus mengembara dari satu kemah ke kemah yang lain, dari satu rumah ke rumah yang lain, bahkan sempat disemayam-sandingkan bersama (bersebelahan dengan Dewanya orang Filistin) di kuil bangsa itu, sebelum patung Dewa mereka dirobohkan oleh tangan Tuhan sendiri melalui keberadaan Tabut Tuhan.

Sebagaimana Joshua, Daudpun bukan mewarisi / memelihara tradisi perbuatan Musa, melainkan yang di Imani Musa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trima kasih sebelumnya jika para pembaca dan para peminat blog saya yang sederhana ini atas atensinya. Semua yang sudah saya tuangkan di blog ini bukanlah kebenaran dengan harga mati, melainkan sebuah ungkapan hati yang masih perlu disempurnakan lagi dengan sudut pandang yang berbeda dari para pembaca. Untuk itulah fasilitas kolom komentar ini saya gunakan supaya kita semua bisa menemukan yang benar untuk kepentingan bersama.