Jumat, 12 Desember 2008

.... dan kepada Salomo dalam bentuk Hikmat



Kedua gambar diatas bisa menjelaskan dua hal:

1. Bagunan Fisik bukti tradisi itu tetap terpelihara - Kepemimpinan Salomo yang menggantikan ayahnya Daud sebagai Raja Israel tidak terlepas dari yang telah dImani oleh para pendahulunya yang telah kujelaskan sebelumnya. Bahwa seperti para pendahulunya, Imannya telah melahirkan sebuah kesaksian, bahwa sebagaimana Musa pernah dipakai oleh Tuhan untuk membawa keluar UmatNya dari perbudakan di Negri Mesir dengan satu tujuan, supaya mereka bisa beribadah kepadaNYA,...

(hal mana detail2 sarana dan prasarana yang berhubungan dengan tempat bagi mereka beribadah telah Allah beritahukan kepada Musa diatas gunung Sinai. Dan nama Musa ini telah terukir dalam sejarah, bahwa dialah perancang di bumi ini, setelah Allah bagaimana Tabernakel itu dibangun berikut dengan tata-cara ibadahnya)

... demikianpun dengan Salomo anak Daud. Ada alasan2 tertentu yang tidak bisa kujabarkan disini secara detail mengapa kepada Daud Kasih Karunia itu dinyatakan hanya sejauh sebuah permohonan, Alkitab hanya menerangkan alasannya secara simbolik, bahwa tangan Daud telah penuh dengan darah, yang mungkin untuk sementara waktu ini bisa kupetik hikmahnya, pembangunan Tabernakel harus dibangun oleh tangan (Keputusan Tuhan) yang tidak ternoda oleh darah. Dan ketentuan tersebut tentang kepada siapa permohonan Daud kelak dikabulkan oleh Tuhan pada akhirnya, Tuhan telah bekerja begitu rapi dan tersembunyi sehingga Daudpun baru menyadari siapa yang akan menggantikannya kelak, dialah yang dipilih Tuhan untuk mewujudkan permohonan doanya, baru menjelang usianya telah uzur, dan menjadi begitu jelas ketika Absalom mati dibunuh oleh Yoab panglima perangnya sendiri karena merencanakan kudeta.

2. Bangunan rohani itu adalah Hikmat ... - Hikmat ini adalah ini adalah ungkapan hati tentang dari siapa, oleh siapa dan kepada siapa hikmat itu bekerja. Melalui kisah yang sangat dramatik, Salomo pada akhirnya ditempatkan dalam Sejarah bahwa di bumi ini sebelum dia dan sesudah dia kecuali Tuhan, tidak akan pernah tampil lagi yang hikmatnya dapat menandingi Hikmat yang pernah dimiliki oleh Salomo.

Dari Kitab Suci aku melihat ada sebuah mata rantai perjalanan Iman yang pada akhirnya berbuah sebuah permintaan yang betul-betul jitu dan sangat teliti sekali, manakala kepada Salomo ini Tuhan pernah memberikan kebebasan untuk menentukan pilihan dari sekian banyak pilihan2 alternativ berkat2 yang begitu melimpah, atau lebih tepatnya kekayaan kedaulatan Tuhan yang Maha Sempurna.

Dan Salomo telah mendapatkan kemurahan dari Tuhan untuk menentukan pilihan yang benar2 tepat dalam pandangan Iman para pendahulunya. Ini semua terjadi bukan karena kehendak dan usaha manusia, tapi benar2 Anugerah dari Tuhan. Ketika dengan ketajaman pendengarannya yang terbiasa bergaul akrab dengan Tuhan, dia dengan mudah dapat menyelesaikan suatu perkara berdasarkan Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak, ketika 2 orang wanita datang mohon keadilan daripadanya (lihat gambar atas).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trima kasih sebelumnya jika para pembaca dan para peminat blog saya yang sederhana ini atas atensinya. Semua yang sudah saya tuangkan di blog ini bukanlah kebenaran dengan harga mati, melainkan sebuah ungkapan hati yang masih perlu disempurnakan lagi dengan sudut pandang yang berbeda dari para pembaca. Untuk itulah fasilitas kolom komentar ini saya gunakan supaya kita semua bisa menemukan yang benar untuk kepentingan bersama.